Saat Anda melamar sebuah pekerjaan, CV atau curriculum vitae adalah hal yang wajib untuk dilampirkan. CV merupakan bagian penting untuk mendeskripsikan informasi tentang diri Anda. Untuk itu, Anda perlu tahu cara membuat curriculum vitae yang benar.
Bagi pihak HRD perusahaan, kepribadian, kreativitas, dan latar belakang Anda akan tergambar dalam CV. Jadi tak hanya kriteria yang cocok untuk posisi yang Anda ajukan saja, namun juga templatenya harus tepat. Berikut ini adalah cara membuat CV agar Anda mudah mendapat pekerjaan.
Cara Membuat Curriculum Vitae yang Benar
1. Cantumkan hal-hal yang penting saja
Pihak HRD hanya akan membaca CV dalam waktu yang singkat, kurang dari 15 detik saja. Mereka menggunakan cara membaca scanning karena sekali OR pasti banyak lamaran yang masuk. Untuk itu, cantumkan hal yang sangat penting saja di CV sehingga mudah untuk dibaca oleh mereka.
Apa saja informasi dasar yang harus ada di CV? Buatlah daftar tentang informasi kontak dan pribadi, jenjang pendidikan terakhir, kualifikasi Anda yang sesuai dengan posisi yang dilamar, skill yang relevan, pengalaman bekerja dan daftar pelatihan yang membuat Anda profesional.
2. Sajikan CV dalam keadaan yang baik
CV yang sukses haruslah disajikan dalam keadaan yang jelas. Sebagian besar CV dicetak menggunakan kertas putih yang bersih. Tampilannya juga harus terstruktur, font yang jelas, dan tidak terlipat. Umumnya, CV tampil dalam kertas berukuran A4.
Bagian terpenting dari sebuah lembar CV adalah bagian paling atas. Bagian tersebut dibaca pertama kali oleh HRD. Untuk itu pastikan Anda menulis informasi personal dan kontak di sana. Gunakan warna jika perlu namun pastikan font masih mudah dibaca.
3. Singkat dan berbobot
Pengalaman kerja yang banyak dan sertifikasi yang bermacam-macam membuat CV bisa menjadi panjang. Sayangnya, CV yang terdiri dari dua lembar ukuran A4 dinilai tidak praktis. HRD cenderung malas untuk scanning. Itu sebabnya, buatlah sesingkat mungkin namun tetap berbobot.
Sesuaikan CV dengan jenis pekerjaan yang Anda lamar. Cantumkan pengalaman kerja dan sertifikasi yang relevan saja dengan posisi yang Anda pilih. Anda juga bisa memotong bagian edukasi dengan hanya menuliskan pendidikan terakhir saja dan departemen yang diambil.
4. Pahami dulu deskripsi pekerjaan
Yang pasti, Anda tak bisa mengirim satu CV yang sama untuk banyak posisi pekerjaan. Hal yang perlu Anda lakukan adalah dengan membaca teliti terlebih dahulu deskripsi pekerjaannya. Lalu buatlah catatan dengan menandai poin-poin yang sesuai dengan kemampuan dan mana yang tidak.
Jika Anda merasa ada bagian skill yang kurang, anda bisa menggantinya dengan skill yang sekiranya bisa menggantikan hal tersebut. Misalnya Anda melamar di bagian retail, Anda bisa menyertakan pengalaman Anda yang pernah bekerja sebagai marketing atau distributor.
5. Tonjolkan skill
Meski latar belakang pendidikan dinilai penting, namun skill dan pengalaman Anda akan dianggap jauh lebih bernilai. Skill akan menjadi bagian yang membedakan Anda dengan pelamar yang lain. Maka dari itu, daftar skill menjadi cara membuat curriculum vitae yang benar.
Beberapa skill yang umumnya tercantum di CV antara lain skill berkomunikasi, skill bekerjasama, skill memecahkan masalah, skill penggunaan komputer dan skill bahasa asing. Jika Anda memiliki sertifikasi di bidang tersebut, lampirkan buktinya sebagai penguat di mata HRD.
6. Cantumkan hobi yang relevan
Hobi adalah tanda bahwa Anda memiliki semangat untuk mengembangkan diri. Melalui hobi, berbagai skill juga terasah seperti bersosial, komunikasi dan kerja sama. Cantumkan hobi atau interest anda di CV beserta posisi Anda.
Tentunya hobi yang dimasukkan di sini adalah hobi yang aktif, bukan yang pasif seperti menonton TV atau hanya bermain game. Hobi seperti melukis atau menjadi panitia di berbagai event bisa menjadi nilai plus di mata HRD. Mereka akan terkesan dengan diri Anda yang aktif.
7. Cantumkan pengalaman
Pengalaman membuktikan bahwa Anda adalah orang yang proaktif. Masukkan jenis pekerjaan atau organisasi yang pernah Anda jalani. Jika terlalu banyak, Anda bisa memasukkan pekerjaan atau organisasi yang memang relevan dengan posisi yang dilamar.
Tak hanya menulis tempat dan jabatan, Anda juga bisa menambahkan skill-skill terkait yang digunakan untuk menjalani pengalaman tersebut. Misalnya dengan menulis: posisi ini membutuhkan skill perencanaan, organisasi dan kepemimpinan.
8. Format CV
Format CV adalah hal yang harus Anda perhatikan. Format yang terlihat sulit untuk dibaca membuat konten di dalamnya menjadi tidak menarik. Bagian atas CV atau heading perlu ditulis dengan menggunakan font yang besar dan sebaiknya dibold agar mudah dibaca.
Tipe font yang digunakan juga akan berpengaruh besar pada tampilan CV. Gunakan font dengan jenis Arial dan Calibri karena TNR terkesan membosankan dan klasik. Ukuran hurufnya berkisar antara 10-12. Sementara margin idealnya adalah masing-masing 2.5 cm.
9. Gunakan bahasa konsisten dan efektif
Meskipun CV berupa poin-poin, bukan berarti penyampaiannya dilakukan secara asal-asalan. Anda harus konsisten dalam format, penggunaan bahasa, dan juga tampilannya. Cv yang konsisten dan rapi memudahkan HRD dalam membaca scanning sehingga informasinya tersampaikan dengan jelas.
Awasi juga kata-kata yang cenderung typo. CV hanya tersajikan dalam satu lembar saja sehingga ada baiknya jika Anda selalu memeriksanya dengan baik. Jika HRD menemukan typo dalam penulisan, tentu saja mereka akan menilai bahwa Anda orang yang tidak teliti dan cermat.
10. Hal yang tidak dicantumkan
Berbeda negara, beda pula aturan penulisan CV-nya. Di Indonesia, Anda perlu mencantumkan foto formal di bagian atas dekat dengan informasi pribadi. Pastikan ukuran fotonya tidak terlalu besar karena hanya akan memakan tempat. Namun di luar negeri, foto tidak perlu dicantumkan.
Jika Anda sudah menulis tempat tanggal lahir, Anda tak perlu menuliskan usia di informasi pribadi. Dengan begitu, Anda bisa menyimpan ruang yang lebih banyak untuk informasi lainnya.
11. Buatlah susunan sesuai waktu
HRD biasanya berminat dengan pengalaman anda yang terbaru. Hal tersebut menandakan kapabilitas Anda saat ini. Untuk itu penting untuk menyusunnya berdasarkan kronologi waktu. Anda bisa memulainya dari aktivitas yang terbaru untuk menarik perhatian langsung dari HRD.
Baca juga:
- 10 Tips Mengirim Surat Lamaran Kerja Via Email Yang Benar
- 7 Pertanyaan yang sering di Tanyakan oleh HRD Saat Interview Kerja
- Cara Melamar Kerja Online Agar Lamaran Kamu Tidak Sia-sia
Selain mengetahui cara membuat curriculum vitae yang benar, Anda juga harus memastikan isinya selalu diperbarui. Seiring berkembangnya waktu, pasti ada pengalaman atau skill yang bisa ditambahkan. Hindari mengirim CV yang Anda buat 3 tahun lalu karena tentunya tidak akan menarik.